Memaknai Perubahan
“Yang patah tumbuh, yang hilang berganti. Yang hancur lebur, akan terobati. Yang sia-sia akan jadi makna. Kan terus berulang suatu saat nanti.”
Itu adalah petikan sepenggal lirik lagu dari Banda Neira — Yang patah tumbuh yang hilang berganti. Mengingatkan saya untuk kembali memijak bumi dan hidup dalam realitas, bahwa semua hal berjalan menuju perubahan. Bahkan manusia tidak pernah sama. 7 tahun adalah waktu yang diperlukan seluruh sel tergantikan dengan sel baru yang berarti kita sepenuhnya berubah menjadi pribadi yang baru.
Perubahan adalah hal yang konstan, tapi juga menakutkan untuk kami yang melekat dan hidup dalam kenyamanan dan familiaritas. Perubahan adalah fase tersulit yang harus dilewati sebelum akhirnya memulai awal yang baru lagi.
Sel bisa saja di gantikan dengan sel baru tapi memori tidak akan sepenuhnya hilang dan tergantikan oleh memori yang baru. Walau kita tidak sepenuhnya ingat semua memori kehidupan selama kita hidup, tapi memori yang terpatri begitu dalamnya dan signifikan bagi diri kita akan selalu bersemayam di lubuk hati terdalam.
Bisa menjadi kenangan yang indah
Bisa menjadi mimpi buruk
Semua datang silih berganti dengan random. Kadang memori setahun lalu, 20 tahun lalu atau bahkan beberapa hari lalu.
Memaknai perubahan tidak hanya bagaimana kita bisa melewati fase-fase genting untuk menerima hal yang baru dan ketidaknyamanan dihadapkan dengan situasi yang tidak familiar, tapi juga menerima segalanya dengan hati yang lapang dan tangan terbuka.
Memaknai perubahan adalah soal semangat untuk meneruskan kehidupan.
Memaknai perubahan adalah soal harapan untuk masa depan
Memaknai perubahan adalah soal berdamai dengan masa lalu
Memaknai perubahan adalah soal keseimbangan dan fleksibilitas mental untuk tidak melekat pada satu fase, tapi terus berjalan konstan kedepan.
Memaknai perubahan adalah soal melawan arus, melawan status quo, melawan sistem usang yang mengakar untuk terlahir kembali.
Perubahan dalam diri, perubahan di dunia ini berjalan dengan harmonis satu sama lain. Memang menakutkan, mungkin saja terlalu cepat, mungkin menciptakan kebingungan dan ketidakstabilan mental.
Tapi, yang patah tumbuh, yang hilang berganti.
Semua akan terobati.
